Source: http://amronbadriza.blogspot.com/2012/05/cara-membuat-related-post-atau-artikel.html#ixzz2DaGDNTf9 Pandawa Putra: Arti Salam Dalam Shalat Source: http://amronbadriza.blogspot.com/2012/03/cara-memasang-meta-tag-keyword-dan.html#ixzz2D0LFOyez Source: http://amronbadriza.blogspot.com/2012/05/cara-mengubah-template-blogspot-menjadi.html#ixzz2DaHD0Dmv

Kamis, 16 Februari 2012

Arti Salam Dalam Shalat


Ma'asyirol Muslimin rahimakumullah ...
Pada kesempatan kali ini tak lupa saya wasiatkan kepada diri pribadi dan jama’ah semuanya, marilah kita tingkatkan kualitas iman dan taqwa kita, karena iman dan taqwa adalah sebaik-baik bekal dalam mengarungi kehidupan di dunia ini dan untuk menuju akhirat kelak.

Ma'asyirol Muslimin rahimakumullah ...
Satu-satunya ibadah yang diwajibkan secara berulang-ulang dalam setiap hari adalah sholat. Kewajiban sholat ini dibebankan terus menerus sampai meninggal dunia. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya sholat itu bagi umat manusia. Sehingga harus dikerjakan berulang-ulang dalam setiap hari seumur hidup kita.

Diawal sholat setelah takbirotul ihrom Yang berarti kita mengakui bahwa hanya Allah lah yang Maha Besar, kemudian kita membaca do'a iftitah, (Wajjahtu Wajhiya Lilladzi fathoros samawati wal Ardli) aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi, Raja Maha Raja Diraja, Penguasa Dunia dan Akhirat. (Hanifam Muslim) aku tunduk patuh padamu ya Allah, aku pasrah padamu ya Allah, apapun yang Engkau perintahkan aku laksanakan dan apapun yang Engkau larang aku tinggalkan. (wa Ma ana minal Musyrikin)  dan saya  tidak menyekutukanMu.

Diakhir sholat kita mengucapkan salam dengan menoleh ke kanan dan ke kiri yang berarti menebarkan keselamatan di sekeliling kita.  Salam tersebut  untuk membuktikan tunduk patuh dan pasrah kita kepada Allah. Inilah inti dari salam itu. Wahai tetanggaku engkau adalah saudaraku, engkau selamat dari ucapanku, hartamu selamat dari tanganku, tak kan kusakiti badanmu, tak kan ku lukai hatimu, mana mungkin aku menyakitimu, engkau adalah saudaraku sendiri. Jika engkau sakit maka aku pun juga merasakan sakit, jika bahagia maka aku pun juga merasakan kebahagiaan itu. Aku tidak sakit hati padamu karena engkau adalah saudaraku sendiri. Bukankah Rasulullah telah bersabda,"Seorang muslim dengan muslim lainnya bagaikan satu tubuh".

Dalam al Qur’an disebutkan bahwa kalau kita membicarakan keburukan orang ketika orang itu tidak ada di depan kita, maka itu bagaikan kita memakan bangkainya. Diistilahkan sebagai bangkai, karena orang bersangkutan tidak hadir bersama kita, sehingga dia tidak bisa membela diri. Dia tidak bisa membantah bagaikan bangkai. Keras sekali, perumpamaan yang dikemukakan Allah ini. Semua itu adalah peringatan kepada kita agar selalu menumbuhkan pikiran yang baik  kepada orang lain.

Memang, tidak ada orang yang 100 % baik tanpa cacat sama sekali, demikian juga tidak ada orang yang 100 % buruk tanpa kebaikan sama sekali. Kita harus adil sebagaimana Allah adil kepada kita. Kita harus melakukan ihsan, sebagaiman Allah telah melakukan ihsan kepada kita.

Sidang jum’ah yang terhormat
Marilah kita merenung sejenak, apakah selama ini kita sudah dapat mewujudkan salam kita tersebut, padahal kita selalu megucapkannya di setiap akhir sholat. Atau belum ada getaran sama sekali dari salam kita, sehingga sholat jalan terus akan tetapi mulut dan tangan kita juga tiada henti menyakiti orang lain. Di sinilah pentingnya pengendalian diri, untuk mendukung  salam tersebut  maka Allah mewajibkan puasa. Terhadap yang halal pun tetap harus dikendalikan, apalagi terhadap yang haram. Agar kita benar-benar dapat mewujudkan salam tersebut.

Takutlah pada hari penghitungan amal kita. Kita sudah bangga dengan sholat dan puasa kita, akan tetapi saat ditimbang ternyata semuanya tidak ada hitungannya. Kita pun menayakan hal tersebut pada Allah, ya Allah mana bagian dari sholat dan puasaku ?. Kemudian Allah menjawab," Wahai hambaku benar engkau telah sholat dan sujud padaku, akan tetapi engkau tidak dapat membuktikannya padaku, engkau tidak dapat menebarkan keselamatan itu, sholatmu palsu, sujudmu palsu, aku tidak mau menerimanya, kalau engkau menanyakan bagian dari sholatmu maka terimalah bagianmu ini (Fawailul lil Mushollin, alladzinahum an sholatihim sahun). Neraka wail lah bagian untuk orang  yang sholat akan tetapi lalai dalam sholatnya.

Kemudian kita menanyakan bagian dari puasa kita. Lalu Allah menjawab," Wahai hambaku, dengan sholat yang engkau laksanakan 5 kali setiap hari selama hidupmu, hatimu tidak tergetar untuk menebarkan keselamatan, apalagi dengan puasa yang hanya satu bulan, hati, mulut dan tanganmu belum terkendalikan, maka terimalah bagian dari puasamu (Kam min Shoimin laisa lahu Min shiyamihi, Illah Ju' wal 'Thsyi) Banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali lapar dan dahaga.

Jangan lupakan juga berbuat kebaikan meskipun sekedar menyingkirkan duri di tengah jalan. Saat kita membungkukkan badan untuk menyingkirkan duri tersebut, kelihatannya memang sederhana, akan tetapi dibalik itu ada hal yang sangat mendalam, yaitu kita mempunyai perhatian kepada sesama manusia. Kita tidak ingin ada orang lain celaka, Janganlah meremehkan suatu kebaikan, walaupun dianggap sangat kecil, bahkan sekalipun sekedar tersenyum pada waktu bertemu seorang teman,

Rosulullah bersabda dengan keras sekali,” Suatu saat Beliau berteriak: Demi Allah dia tidak beriman, Demi Allah dia tidak beriman, Demi Allah dia tidak beriman.” (Para Sahabat heran dan bertanya pada Nabi, Siapa dia wahai Nabi ?, Nabi menjawab,” Yaitu orang yang tetangganya tidak terlindung dari keburukannya.

Sidang Jum’ah yang duimuliakan Allah…
Marilah kita wujudkan ucapan salam  kita dengan berbagai amal sholeh, salah satunya yang sebentar lagi kita laksanakan adalah ibadah puasa Tarwiyah dan Arofah, dan berkurban. Pada hari itu seluruh masyarakat kita harus selamat dari rasa lapar, karena mendapatkan daging kurban. Rasulullah SAW bersabda yang artinya," Tidak beriman seseorang jika sampai membiarkan kucing tetangganya mati kelaparan".  Keras dan tegas sekali hadis Rasulullah ini. Marilah bagi diantara kita yang mampu, berkelebihan rizki, kita laksanakan ibadah kurban ini sebagai bukti salam kita kepada Allah.

Sidang Jum’ah yang duimuliakan Allah… marilah kita tundukkan kepala, kita mohon kepada Allah dengan perasaan hati yang paling dalam, jujur, tulus kepada Allah.
Ya Allah hari ini kami sadar, ijinkan kami untuk menghadapmu disetiap sholat kami. Kami tunduk patuh padamu ya Allah. Apa pun yang Engkau perintahkan kami laksanakan, apa pun yang Engkau larang kami tinggalkan ya Allah. Kami pasrah padamu ya Allah. Hidup ini adalah milikmu, dan suatu saat  Engkau pasti mengambilnya kembali. Jika Engkau ingin mengambilnya maka ambillah ya Allah.  Aku pasrah padamu. Ambillah ajalku  saat aku sujud padamu ya Allah, saat  kami sholat dengan khusu'. Sungguh sholat itu terasa berat kecuali bagi orang-orang yang khusu' (Wa Innaha Lakabirotun Illah alal  Khosyi'in) . kami rindu bertemu denganmu ya Allah dalam sholat kami, lindungilah kami dari godaan setan yang Engkau kutuk, agar kami dapat melaksanakan sholat dengan khusu' dan tuma'ninah. Terimalah kami ya Allah yang datang menghadapmu dengan membawa dosa-dosa kami. Terima lah ya Allah. Amiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar