Source: http://amronbadriza.blogspot.com/2012/05/cara-membuat-related-post-atau-artikel.html#ixzz2DaGDNTf9 Pandawa Putra: Khutbah Jum'ah. Dzikir Penting dalam Beragama Source: http://amronbadriza.blogspot.com/2012/03/cara-memasang-meta-tag-keyword-dan.html#ixzz2D0LFOyez Source: http://amronbadriza.blogspot.com/2012/05/cara-mengubah-template-blogspot-menjadi.html#ixzz2DaHD0Dmv

Kamis, 15 November 2012

Khutbah Jum'ah. Dzikir Penting dalam Beragama


الْحَمْدَ لِلَّهِ الذى خلق كلّ شيئ فقدّره تقديرا ودبّره عباده على ما تقتضيه حكمته وكان لطيفاخبيرا، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, له الملك وله الحمد وكان على كلّ شيئ قدير وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.ارسله بين يدي السّاعة بشيراونذيرا, وداعيا الى الله بإذنه وسراجامنيرا اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيّدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ؛فيَا إخوانى فى الدين ارشدكم الله اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. واعلموا ما اكرمكم به على العالمين,وقال الله تعالى وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
Ma'asyirol Muslimin rahimakumullah ...
Pada kesempatan kali ini tak lupa saya wasiatkan kepada diri kami pribadi dan jama’ah semuanya, marilah kita tingkatkan kualitas iman dan taqwa kita, karena iman dan taqwa adalah sebaik-baik bekal untuk menuju kehidupan di dunia ini dan akhirat kelak.
Unsur yang paling penting dalam takwa adalah dzikir atau ingat Allah. Banyak sekali ayat al Qur’an yang menyinggung akan betapa pentingnya melakukan dzikir ini, misalnya kita diperintahkan menegakkan sholat adalah supaya kita berdzikir atau ingat kepada Allah. Firman Allah اقم الصلاة لذكري
Tegakkanlah sholat untuk mengungat Aku
Dalam ayat lain al Qur’an mengancam bagi orang-orang yang melupakan Allah dalam beragama ini, Firman Allah:
ولا تكونوا كالذين نسواالله فانساهم انفسهم ألئك هم الفاسقون
Dan janganlah kalian seperti orang-orang yang melupakan Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri, mereka itulah orang-orang yang fasik.
Dengan demikian dzikir adalah sangat penting dalam ajaran agama kita, dzikir merupakan salah inti ajaran agama kita. Dalam beragama ini tidaklah mungkin tanpa ingat atau dzikir kepada Allah. Di tempat lain al-Qur’an mengambarkan tentang orang yang dipuja Allah dengan istilah ulul albab (orang-orang yang memiliki pemikiran mendalam) adalah orang-orang yang dzikir kepada Allah, Firman Allahyang artinya
Yaitu orang-orang yang mengingat Allah baik sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, mereka selalu memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi, (seraya mereka berkata) ya Allah tidaklah Engkau menciptakan ini semua dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka.
Sidang Jum’at yang dimuliakan Allah
Dzikir kepada Allah tidak mengenal  ruang dan waktu, selamanya dan di mana saja kita harus ingat kepada Allah. Bila kita lupa kepada Allah, maka Allah akan membuat kita lupa akan diri kita sendiri. Hanya dengan ingat kepada Allah kita akan mengetahui dan menginsafi bahwa hidup ini adalah berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya pula. Itulah makna  ayat yang sering kita baca, yaitu : اناّالله وانا اليه راجعوان
Ada ungkapan dalam literature kesufian jawa yang sangat relevan dengan ayat di atas yaitu Allah adalah Sangkan Paran, Sangkan  artinya asal dan Paran artinya tujuan. Asal dan tujuan kita sama yaitu Allah.
Sidang Jum’at yang dimuliakan Allah
Kita  sesungguhnya terikat  oleh suatu perjanjian antara kita dengan Allah yang terjadi sebelum kita lahir, seperti digambarkan dalam al Qur’an
واذ اخذ ربّك من بني ادم من ظهورهم ذرّيّتَهم واشهدهم على انفسهم الستُ بربّكم قالوا بلى شهدنا اَن تقولوا يوم القيامة إنّا كنّا عن هذا غافلين
Dan ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian dari jiwa mereka seraya berfirman,”Bukankah Aku ini Tuhanmu,”mereka menjawab, Betul Engkau Tuhan kami, kami menjadi saksi. Kami lakukan yang demikian itu agar di hari Kiamat nanti kamu tidak mengatakan sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini.
Suatu gambaran dalam al Qur’an mengenai keadaan kita sebelum lahir. Kita pernah dipanggil oleh Allah dalam suatu alam ruhani, ketika kita masih dalam wujud ruh. Dan dimintakan persaksian kepada kita. Karena perjanjian tersebut terjadi di alam ruhani, maka tidak menjadi kesadaran kita yang sekarang ini berada di alam jasmani. Tetapi perjanjian ruhani itu mempengaruhi hidup kita serta  menentukan rasa bahagia dan sengsara kita dalam arti yang paling hakiki. Maka begitu lahir di dunia, kita terikat oleh perjanjian ini. Ia kemudian tumbuih dalam diri kita sebagai dorongan ruhani untuk kembali kepada Allah memenuhi janji itu yaitu mengakui Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang wajib disembah dan berbakti kepada-Nya.
Sidang Jum’at yang dimuliakan Allah
Semua orang ingin kembali kepada Allah. Hidup ini adalah perjalanan ingin kembali. Kembali ke asal kita. Hidup ini bisa diumpamakan seperti anak kecil yang menangis, lalu dilihat ibunya, dan didekapnya ia oleh sang ibu, maka dia akan diam. Dia kembali ke ibunya. Begitu juga dengan kita semua ingin kembali pulang ke asal kita. Pulang itu adalah suatu gejala psikologis atau jiwa, bukan gejala fisik.
Kalau seseorang tidak berhasil pulang, ia disebut tersesat. Ketersesatannya itu tidak bisa ditebus. Meskipun ia ditampung di rumah yang lebih mewah dari rumah asalnya, ia akan tetap sengsara. Ia tetap ingin pulang. Ada pepatah dalam bahasa Inggris home sweet home,kediaman asal adalah rumah yang paling enak. Kata Nabi Muhammad SAW,”Baiti Jannati.” Rumahku adalah surgaku.Rumah, mempunyai maknah psikologis yaitu pulang, suatu pemenuhan hasrat untuk kembali ke asal. Hal itu menimbulkan suatu ketentaraman dan kebahagiaan. Setiap orang ingin kembali ke kampung asalnya, kembali ke keluarga. Bahkan siapa saja yang pergi ke luar negeri, selalu saja ada keinginan  lekas pulang ke negeri asal, termasuk kita yang sedang merantau ini selalu ingin pulang terutama pada hari Lebaran. Kita ingat sewaktu kita masih mondok di pesantren dulu hal yang paling menyenangkan dan kita nanti-natika adalah pulang ke rumah, setelah sampai rumah kita malas kembali lagi ke pondok.
Sidang Jum’at yang dimuliakan Allah
Semua proses kembali ini, yang paling mutlak ialah kembali kepada Allah SWT. Dimensinya spiritual. Anak kecil yang berhenti menangis karena berhasil didekap ibunya, lebih merupakan gejalah psikologis semata. Tetapi kalau kita berhasil merasakan berada dalam dekapan Allah SWT, itu adalah pengalaman ruhani yang jauh lebih dalam. Dalam al qur’an disebutkan, orang yang ingat kepada Allah hatinya akan tentram.
الا بذكرالله تطمئنّ القلوب
Orang-orang yang sesat dalam istilah agama disebut Dhollun. Yaitu orang yang tidak sanggup kembali ke asalnya. Dengan makna lain, Dhollun  adalah mereka yang tidak sanggup kembali kepada Allah, karena tidak pernah mencoba membangun hubungan yang baik dengan Allah yaitu melalui ibadah. Salah satu unsur penting takwa adalah dzikir, yang merupakan wujud keinginan kembali kepada Allah. Dengan dzikir kita mengisafi hadirnya Allah dalam hidup kita. Allah selalu hadir bersama kita. Allah adalah wujud yang tidak terikat oleh ruang dan waktu.
وهو مَعَكُم اينماكنتم وَاللهُ بِماَ تَعمَلُونَ بَصير
Dan Dia bersamamu dimanapun kamu berada. Dan Allah maha mengetahui tentang segala sesuatu yang engkau kerjakan.
فاينما تولّوا فثمّ وجه الله
Maka kemanapun kamu menghadap di situlah kamu menghadap Allah.
Kalau kita menyadari hadirnya Allah dalam setiap detik kehidupan kita, maka kita akan dibimbing ke arah budi pekerti luhur. Ke arah al akhlaq al karimah. Ada sebuah hadits yang mengatakan : Nabi bersabda,” Tahukah kalian apa yang paling banyak menyebabkan manusia masuk surga, yaitu bertakwa kepada Allah dan berbudi pekerti luhur (HR. Ahmad)
Sidang Jum’at  yang berbahagia
Inilah bagian yang sangat penting dari takwa, yang harus kita tumbuhkan dalam diri kita. Semua itu tidak terjadi begitu saja, meskipun benih takwa sudah ada dalam ruhani kita yang paling dalam sebelum kita lahir, tetapi seperti halnya semua bakat yang secara laten ada dalam diri kita, ia hanya akan berkembang kaLau dilatih dan ditumbuhkan.
Sama dengan potensi kecerdasan, sejak kecil kita mempunyai bakat untuk belajar dan memahami sesuatu. Akan tetapi kita tetap memerlukan pendidikan untuk betul-betul mengembangkan kecerdasan otak kita. Sejak kecil kita mempunyai bakat cinta kepada sesama manusia, tetapi itu pun baru tumbuh menjadi sikap yang mapan apabila dikembangkan melalui pelatihan dan pendididkan. Sejak dari lahir kita mempunyai benih keinginan kembali kepada Allah, itu harus kita latih melalui berbagai ibadah,dan bacaan dzikir yang diajarkan agama. Sehingga potensi takwa kita benar-benar manifes atau wujud dalam hidup kita. Amin ya Robbal Alamin.
انّ فى خلق السموات والارض واختلاف الليل والنهار لايات لاول الالباب  الذين يذكرون الله قياماوقعوداوعلى جنوبهم ويتفكرون فى خلق السموات والارض ربّناماخلقت هذاباطلا سبحانك فقنا عذاب النّار
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah kedua:
الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَلصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ سَلَكَ سَبِيْلَهُ وَاهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.أَمَّا بَعْدُ؛ وَقَالَ النَّبِيُ: اِتَّقِ اللهَ حَيْثُ مَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بَخُلُقٍ حَسَنٍ. (رواه الترمذي).
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ.
         اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ، وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ. اَللَّهُمَّ أَعْتِقْ رِقَابَنَا مِنَ النَّارِ وَأَوْسِعْ لَنَا مِنَ الرِّزْقِ فِي الْحَلاَلِ، وَاصْرِفْ عَنَّا فَسَقَةَ الْجِنِّ وَاْلإِنْسِ يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ. اَللَّهُمَ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ وَأَرْخِصْ أَسْعَارَهُمْ وَآمِنْهُمْ فِيْ أَوْطَانِهِمْ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar